Tak Hanya Menyerang Lanjut Usia, Bayi Asri Welas Juga Kena, Bagaimana Mengenali Gejala Katarak?

Artis peran Asri Welas bersama suaminya saat menjelaskan bagaimana mulanya ia mengetahui bahwa anak keduanya Rayyan Gibran Ridharaharja atau Ibran bisa terdeteksi terkena katarak di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017). Ibran sudah menjalani dua kali operasi dalam satu bulan pada kedua matanya yang menderita penyakit katarak. Namun akhirnya Ibran bisa melihat kembali dengan bantuan kacamata. "Alhamdulillah, anakku akhirnya bisa melihat. Tapi pakai kacamata plus 16, tebal banget," pungkas Asri. Tribunnews/Jeprima

Berita Dalam Berita (BDB) -  Berkaca pada musibah yang menerima Asri Welas, sebagai orangtua kita pun harus jeli melihat gejala katarak yang menyerang anak.
Pasalnya, penyakit katarak pada kenyataannya memang tidak hanya menyerang seseorang dengan usia lanjut, tetapi juga menyerang anak-anak.

Sudah sepantasnya orangtua memahami gejala-gejala katarakyang menyerang anak.
Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, penyakit katarak pada anak (katarak kongenital dan infantile) bisa dideteksi sejak dini.
Oleh karena itu diperlukan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini dan imbauan pemeriksaan mata anak sedini mungkin.Menurut Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, penyakit katarak pada anak (katarak kongenital dan infantile) bisa dideteksi sejak dini.
Oleh karena itu diperlukan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini dan imbauan pemeriksaan mata anak sedini mungkin.

"Secara global, terdapat 1,4 juta kasus kebutaaan pada anak dan setengahnya dapat dicegah. Prevalensi kebutaan terkait dengan status sosial ekonomi Negara, mulai dari sekitar 3:10.000 di Negara industri, serta 15:10.000 di Negara-negara miskin," papar Dr. Ni Retno.
Penyebab penyakit katarak pada pun anak bermacam-macam, yaitu herediter, infeksi selama masa kehamilan, kelainan sistemik pada usia dini, maupun idiopatik.
Selain itu, buta katarak pada anak berpengaruh akan fungsi penglihatan karena lensa mata berada dalam keadaan keruh sejak dini.
Biasanya, penyakit katarak pada anak terlihat seperti ada keputihan di pupil matanya.
Selain itu, anak menunjukkan gejala silau pada cahaya matahari.

"Pada pasien anak, prosedur katarak menjadi lebih kompleks dibandingkan pasien dewasa atau lanjut usia, sehingga prosedur dilakukan dengan anestesi umum untuk menjamin kelancaran dan kenyamanan operasi," terang dokter Retno yang merupakan spesialis Oftalmologi Pedriatik dan Strabismus.
Pasien penyakit katarak pada anak juga harus menjalani pemeriksaan pra-operasi terlebih dahulu dengan segala macam prosedurnya.
Hal ini meliputi kondisi awal sebelum operasi agar diketahui perlu atau tidaknya ditanam lensa intraocular sampai dengan pemeriksaan kondisi keseluruhan pasien.
Operasi penyakit katarak pada anak merupakan awal proses pemulihan fungsi penglihatan untuk meningkatkan saraf mata.
Kemudian berlanjut dengan terapi amblyopia untuk membiasan fungsi mata dalam keadaan normal.
"Dibutuhkan peran orangtua dan keluarga pasca operasi demi memastikan penyembuhan terbaik dan meminimalkan risiko infeksi," saran Dr. Ni Retno pada NOVA.id. (*)
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==