Memalukan! Pasangan Gerindra-PKS Malah Promosi Ganti Presiden Di Debat Pilgub Jabar


Baru saja telah terjadi peristiwa memalukan bin menjijikkan di acara Debat Publik Kedua Pilgub Jawa Barat yang saya saksikan secara langsung di CNN TV malam ini. Sebelumnya, ijinkan saya menceritakan kejadiannya sejak awal.
Acara yang dipandu oleh Alfito Deannova Gintings dan Anisha Dasuki ini diselenggarakan di Depok, Jawa Barat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat. Debat ini menghadirkan empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 yakni, pasangan nomer urut 1. Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum, pasangan nomer urut 2 Tubagus Hasanuddin–Anton Charliyan, pasangan nomer urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan pasangan nomer urut 4 Deddy Mizwar–Dedi Mulyadi.
Keempat pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat ini akan saling beradu gagasan dan argumentasi dengan tema yang sudah ditentukan yaitu “Menjawab Tantangan Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat”. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana yang tepat untuk memaparkan visi misi keempat pasangan ini kepada masyarakat luas pada umumnya, bagi warga Jawa Barat pada khususnya.
Setelah lagu Indonesia Raya dan Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat menyampaikan sambutannya, acara Debat Publik Kedua Pilgub Jawa Barat ini resmi dibuka. Acara berlangsung tertib dan seru. Mulai pasangan nomer urut 1 dan seterusnya diberi giliran untuk memaparkan gagasan, argumentasi dan visi misinya.

Kekacauan muncul saat pasangan nomer urut 3 yaitu Sudrajat-Ahmad Syaikhu maju menyampaikan kata penutup di sesi terakhir. Sudrajat yang berpangkat Mayjen TNI (Purn.) diusung oleh Partai Gerindra. Sementara Ahmad Syaikhu adalah kader PKS. Saat mendapat giliran maju dan berbicara, Sudrajat berkata sebagai berikut:
“Bismilah Hirohman Nirohim, warga Jawa barat yang saya cintai, para saudara-saudaraku yang saya hormati. Sudrajat dan Syaikhu. Saya tidak pernah menjadi bupati, tidak pernah jadi gubernur. Saya hanya bekas duta besar. Pengalaman-pengalaman saya di luar, pengalaman-pengalaman saya duduk di pemerintahan tingkat nasional akan saya bawa dengan ilmu-ilmu yang saya miliki untuk membangun Jawa Barat yang paling modern, maju, bertakwa dan sejahtera. Saudara-saudaraku pilihlah nomer 3. Tiga Asyik. Kalau Asyik menang, Insya Allah 2019 kita akan mengganti Presiden.”
Sudrajat mengucapkan kalimat tersebut sambil diikuti Syaikhu yang membentangkan kaus putih yang sejak awal disembunyikan di balik punggungnya. Kaus putih itu bertuliskan
“2018 Asyik Menang. 2019 Ganti Presiden.”
Sontak penonton yang berada di gedung langsung ribut tak bisa dikendalikan pembawa acara. Alfito dan Anisha sudah berusaha keras membujuk para penonton untuk tenang dan duduk kembali di tempatnya masing-masing. Namun penonton yang tak terima jika acara debat Pilgub Jawa Barat ini disusupi agenda lain diluar kesepakatan, dalam hal ini adalah ucapan Sudrajat tentang ganti presiden. Ucapan itulah yang memicu kemarahan para penonton yang ada.
Benar-benar memalukan ya pasangan Gerindra dan PKS ini. Sudah tahu bahwa acara ini adalah acara debat pilgub malah disisipi promosi pilpres seperti itu. Plus kata-kata profokatif dengan mengajak ganti presiden. Tak heran sih, setelah aku cek, pasangan Sudrajat-Syaikhu ini memang didukung oleh 3 partai yang selama ini memang tak tahu malu, yaitu Gerindra, PKS dan PAN. Mereka memang satu gerombolan. Akupun jadi teringat pada Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yang dengan penuh percaya diri mengklaim dirinya dan partainya sebagai bagian dari Partai Allah bersama dengan Gerindra dan PKS tentunya. Gerombolan partai yang memang sama-sama tak tahu malu.
Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat dan calon gubernur nomer urut 2, TB. Hasanuddin sampai harus turun tangan menenangkan para penonton. Beliau meminta agar penonton, terutama para pendukung pasangan nomer 2 agar tidak terpancing, bisa kembali tenang dan duduk dengan baik agar acara bisa dilanjutkan kembali. Karena pasangan nomer urut 4 yaitu Deddy Mizwar–Dedi Mulyadi belum mendapatkan kesempatan terakhirnya.
Setelah beberapa lama, situasi akhirnya dapat dikendalikan lagi oleh Alfito dan Anisha.
Cuma ada satu kata untuk kejadian yang seperti ini. MEMALUKAN. Acara itu adalah acara pilgub Jawa Barat, bukan forum capres. Mengacu pada Syaiku yang sudah mempersiapkan kaos ganti presiden sejak awal, berarti kebodohan semacam ini sudah direncanakan dan memang disengaja.
Benar-benar partai yang tak tahu diri dan tak punya aturan. Sak karepe dhewe. Semoga Bawaslu mau menindak tegas kasus-kasus memalukan yang disengaja seperti ini. Nyata sudah sekarang, partai-partai yang ngakunya sebagai Partai Allah ini justru punya kelakuan seperti setan yang suka bikin gaduh dan sengaja berbuat sesuatu yang melanggar aturan. Dan itu sudah mereka lakukan sejak dulu.
Tiba-tiba aku jadi teringat pada ucapan Prabowo saat Pilkada 2017 lalu. Pilkada paling menjijikkan yang pernah aku jumpai selama ini. Prabowo berkata, “Jika ingin saya jadi presiden, menangkan Anies Sandi.” Sama persis khan kelakuannya. Sama-sama tak punya aturan dan tak tahu cara menempatkan diri dengan baik. Cuma ada satu kata untuk partai-partai tak tahu malu seperti itu. TENGGELAMKAN!!!
Sumber referensi:
Acara Debat Publik Kedua Pilgub Jawa barat di CNN TV
Silakan klik link berikut untuk bisa mendapatkan artikel-artikel saya yang lainnya.
Thank you so much guys. Peace on earth as in Heaven. Amen.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==